Sejak kita lahir kita sudah dihadapkan pada sistem persaingan atau kompetisi. Kita lahir di dunia adalah proses dari seleksi alam. Seleksi dari jutaan sperma yang berenang ke indung telur, siapa yang tercepat dialah yang akan survive, sementara jutaan yang lain mati dan tidak berkembang. Saat kita mulai bersekolah sudah dilakukan seleksi penerimaan siswa baru, sehingga kita adalah produk dari kompetisi kehidupan.
Dalam dunia bisnis, fokus kompetisi adalah menghasilkan kualitas terbaik, memenangkan tender-tender bergengsi, juga memenangkan loyalitas pelanggan. Setiap pemain dalam kompetisi akan dinilai dan diukur sesuai standar yang telah disepakati bersama. Jika permainan yang anda ikuti adalah futsal (yang menjadi trend rekan-rekan team MK Surabaya) maka kumpulkanlah goal ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Jika goal anda lebih banyak maka anda akan menang. Jangan kumpulkan hal yang tidak dinilai misalnya jumlah kartu kuning atau jumlah kartu merah.
Dari ketatnya kompetisi yang kita hadapi sejak lahir maka perlu kita kembangkan Mental Juara, dan bukan sebaliknya sikap pesimis dan menyalahkan orang lain.
Mental Juara adalah kondisi dimana kita mampu menutup target Fkios yang baru tercapai 70 % padahal waktu kurang dari 3 hari lagi.
Mental juara adalah kondisi mental yang senantiasa berjuang hingga detik akhir walalupun seakan-akan harapan itu telah sirna. Dengan mental juara team sepakbola liverpool mampu menang saat tertinggal 2-0 di saat pertandingan kurang 3 menit lagi. Mereka tidak panik dan berputus asa, mereka berani bertindak dan tetap fokus pada kemenangan.
Mental juara adalah kondisi mental yang senantiasa berjuang hingga detik akhir walalupun seakan-akan harapan itu telah sirna. Dengan mental juara team sepakbola liverpool mampu menang saat tertinggal 2-0 di saat pertandingan kurang 3 menit lagi. Mereka tidak panik dan berputus asa, mereka berani bertindak dan tetap fokus pada kemenangan.
Video Last Minute Goal :
Berikut ini 5 hal yang perlu kita asah untuk memperkuat mental juara kita :
#1. Jangan Panik
•Di bawah tekanan selalu ada waktu. Jika Anda panik ketika peluru ditembakkan, Anda akan membuat keputusan yang buruk.
•Persiapan dan kerja keras akan menghilangkan kebutuhan panik.
•Jika Anda menghabiskan waktu untuk bekerja dengan cermat Anda akan siap.
Panik adalah hal yang manusiawi, tapi saat kita mempunyai persiapan yang baik maka rasa panik kita akan bisa kita kuasai. Saat panik maka kita tidak bisa berpikir jernih, bertindak serampangan dan membuat kesalahan berulang. Habiskan waktu selalu untuk membuat persiapan, karena semakin kita siap semakin kita mampu menguasai kepanikan. Di ruang pelatihan atlet olimpiade di Amerika, tertera tulisan di tiap pintu, loker, bahkan area bilas pemain: “Not Every Four Years: EVERYDAY”. Tulisan sederhana ini dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa “excellence” datang dari latihan dan penguasan sehari-hari, bukan pada saat saat menjelang pertandingan saja.
#2. Jangan Coba lakukan Semua
•Orang-orang sukses membayar orang untuk melakukan pekerjaan
•mereka mempekerjakan pelatih yang mereka akan percaya dengan semua orang.
•Anda tidak dapat melakukan semuanya sendiri.
Kita tidak bisa melakukan semuanya sendirian, kita memerlukan mitra untuk bisa bekerja dengan baik. Kita memerlukan seorang guru / pelatih untuk selalu mengajari kita hal-hal baru sehingga kita selalu bertumbuh dan berkembang. Saat anda melakukan semuanya sendiri anda akan kehabisan energi dan waktu untuk hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan diri anda.
#3. Berpikir Out Of The Box
•Temukan hal-hal kecil yang akan membuat perbedaan. Ini akan memberi Anda kepercayaan diri dan keyakinan tapi juga memberikan keuntungan tambahan.
•Jika Anda terlibat dalam olahraga tertentu, pergi dan belajar yang lain. Saat anda sukses pada 1 bidang pasti anda akan sukses pada bidang uang lain
Berpikir Out Of The Box artinya anda keluar dari kotak yang selama ini membelenggu anda. Kotak ini bisa dalam bentuk pekerjaan atau bentuk-bentuk lain yang mengekang pikiran anda sehingga enggan untuk berubah.
Kita tahu bahwa keluarga perenang, Nasution, berlatih setiap subuh, sore, dan malam, sehingga bisa mencatat prestasi mengesankan di ajang internasional. Kita tidak bisa hanya menjadi penonton, dan tidak bergerak mengadaptasi kebiasaan-kebiasaan juara. Bila ingin menjadi pelari marathon, maka kita mesti mengadaptasi kebiasaan pelari marathon. Bila ingin menjadi penulis, maka habit penulis harus menjadi habit kita. Bila ingin jadi pemenang, maka habit pemenang sudah harus kita jalankan. Jangan lupa bahwa “Your choices create your outcomes. Your habits create your outcomes”.
Cobalah sesuatu yang baru diluar rutinitas anda, dan lihatlah bahwa jika anda sukses pada 1 bidang maka peluang anda besar untuk sukses di bidang yang lain.
#4. Percaya
•Anda harus bisa mempercayai orang ke kiri dan kanan Anda.
•Ingat bahwa banyak kesulitan yang telah kita lalui dengan sukses
Kita sudah melalui masa-masa sulit berulang kali, kita selalu bisa bertahan dalam situasi yang menegangkan tersebut. Jadikan hal itu sebagai dasar untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang baru. Saat kita percaya maka seluruh energi anda akan fokus pada penyelesaian masalah. Liverpool pernah ketinggalan 0-2 dengan waktu tersisa 3 menit. Dengan Mental juara akhirnya menang. Yang dibutuhkan adalah percaya pada diri anda dan Team anda. Anda percaya ?
#5. Perhatikan hal-hal yang detail
• Jangan hanya muncul dan berpikir Anda dapat mengandalkan bakat saja – itu tidak pernah cukup.
•Persiapan dan perhatian terhadap detail memungkinkan Anda untuk memecah target besar ke dalam potongan kecil.
Kita terpeleset bukan karena batu besar tapi batu kecil. Jangan meremehkan hal-hal yang kecil karena akan menjatuhkan anda, Sebagai seorang pemimpin maka kita harus mampu medetailkan setiap target yang telah kita tetapkan dalam hidup. Fungsi target adalah mendetailkan apa yang kita ingin raih dan kita tentukan kapan target tersebut kita capai.
Mental juara adalah efek kumulatif dari “setting” dan “achieving” sasaran kerja sehari-hari, dan tidak mentolerir standar kerja yang rendah. Individu di lingkungan yang kompetitif sudah biasa mengukur kemampuan, selalu percaya diri, dan biasa jatuh bangun dalam pencapaian sasaran. Mentalnya bukan mental “Let it Happen”, tetapi “Make it Happen”. Selamat Berkompetisi!
0 Response to "Pembentuk Mental Juara"
Post a Comment